Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE TUNNEL (2016)

Bencana yang datang mendadak mampu menghasilkan dampak yang lebih bahaya ketimbang bencana yang telah diperkirakan sebelumnya. Bayangkan jika kamu akan melintasi sebuah terowongan sambil mendengarkan musik serta lagu yang kamu sukai, dan tiba-tiba terjadi gempa yang membawamu terperosok kedalam dan apa yang akan kamu lakukan? begitulah yang hendak dideskripsikan film ini. The Tunnel when San Andreas and Buried meet in Korea.

Dalam kondisi yang sedang bergembira seorang salesman bernama jeong-Su (Ha Jung-Woo) berkendara pulang kerumah, ia baru saja mendapat sebuah kesepakatan besar ditempat kerjanya dan kini bersiap untuk merayakan ulang tahun sang buah hati tercinta. Namun celakanya sebuah musibah menimpa Jeong-Su, sebuah terowongan yang baru saja dibangun runtuh ketika Jeong-Su belum melintasinya secara penuh, ia terperangkap didalam terowongan bersama smartphone, senter, kue ulang tahun sang buah hati dan dua botol air kemasan, mencoba bertahan hidup.

Setelah kejadian diatas, mulai hadir sang istri Jeong-Su, Se-Hyun (Bae Doo-Na) yang mulai dilanda kepanikan hingga pasukan penyelamat dibawah komando Dae-Gyong (Oh Dal-Su). Memanfaatkan teknik ruang sempit serta keadaan survive didalam terowongan adalah langkah yang bagus, dimana kedua premis itu saling sinkronasi satu sama lain, mampu memberi rasa sakit nan cemas. Kim Seong-Hun mampu memanfaatkan kedua premis tadi menjadi sebuah rasa sakit yang begitu berlanjut, tak perlu menggunakan karakter antagonis, dua premis itu sydah mewakili semuanya. The Tunnel aka Teoneol sebuah film ruang sempi dengan paduan survive mampu menghasilkan situasi cemas nan simpati serta empati pada penonton, penonton diaduk perasaan oleh karakter Jeong-Su yang begitu menderita, merasakan setiap sakit demi sakit jika kita berada diposisi Jeong-Su tak hanya itu saja acapkali penonton dibuat cemas dengan kejadian yang hendak menimpa Jeong-Su, Kim Seong-Hun mampu menyuntikkan berbagai elemen lewat masterpiece-nya ini, ia juga mampu menampilkan sebuah situasi emergency yang mampu "menyentil" bahkan "menonjok" sistem pemerintahan, serta menyampaikan pesan tentang humanity yang begitu kental.
Moment terbaik yang ditampilkan film ini ialah bagaimana Jeong-Su menjawab pertanyaan "now or never" yang kerap kali hinggap dipikirannya juga moment antara koneksi Jeong-Su berdialog dengan sang istri dan anak serta sang tim penyelamat melalui via handphone, moment yang menentukan keberlangsungan serta akhir kehidupan Jeong-Su. Ha Jung-Woo berhasil menampilkan sebuah performa yang begitu luar biasa juga tak kalah dengan karakter lainnya. Seong-Hun mampu membuat penonton berdecak kagum dengan film ini, penonton dibawa cemas, haru, tegang bahkan sedih sekalipun, sebuah pencapaian yang luar biasa. Visuall effect film ini begitu mumpuni ditambah dengan sokongan naskah serta performa menakjubkan karakter menjadikan film ini begitu kuat dan sayang untuk dilewatkan.

SCORE : 4/5

Posting Komentar

0 Komentar