Sector 7 (2011)
Memang bukan sebuah premis yang bisa dibilang baru, premis ini sering digunakan filmmaker bahkan premis wajib setiap tahun dimana menempatkan karakter antagonis berupa monster ganas, dimana para pemain jadi incaran sang monster dan berusaha menyelamatkan diri dengan berbagai cara, bahkan hal yang mustahil sekalipun bahkan melawan sang monster dan membunuhnya, itulah yang coba digambarkan oleh film ini.
Sebuah tambang minyak lepas pantai, tepatnya di sector 7, terjadi sebuah insiden dimana selang minyak bocor, semua dapat teratasi, namun bahaya mengancam mereka, sebuah monster ganas yang bermutasi karena virus asing siap menerka dan memangsa mereka kapan saja.
Memang bukan sebuah premis yang bisa dibilang baru, premis ini sering digunakan filmmaker bahkan premis wajib setiap tahun dimana menempatkan karakter antagonis berupa monster ganas, dimana para pemain jadi incaran sang monster dan berusaha menyelamatkan diri dengan berbagai cara, bahkan hal yang mustahil sekalipun bahkan melawan sang monster dan membunuhnya, itulah yang coba digambarkan oleh film ini.
Sebuah tambang minyak lepas pantai, tepatnya di sector 7, terjadi sebuah insiden dimana selang minyak bocor, semua dapat teratasi, namun bahaya mengancam mereka, sebuah monster ganas yang bermutasi karena virus asing siap menerka dan memangsa mereka kapan saja.
Dari
cerita diatas itulah inti film ini, film yang tak jauh beda dengan film
pendahulunya yang bergenre serupa, nyaris sama sekali tak ada sebuah
loncatan yang jauh, yang membedakan hanya film ini made in korea
dengan bintang ternama sekelas Ha Ji-Won yang bermain prima sekaligus
kekuatan film ini, bahkan pemain yang lain juga tampil oke namun tak
banyak porsi. Kim Ji-Hun selaku sutradara tak memberikan sesuatu yang
special untuk film ini, naskah yang dangkal serta predictable namun
untungnya ia masih memberikan sedikit petualangan aksi kejar-kejaran
yang cukup oke meski tak menghasilkan punch yang spesial, visual effect
film ini lumayanlah tidak terlalu murahan walaupun dibeberapa scene
terlihat tempelan. (2/5)
One Way Trip (2016)
One Way Trip (2016)
Memadukan tema yang bukan baru dimana sang sutradara Choi Jung-Yeol
yang juga merangkap sebagai penulis naskah memadukan tema friendship
yang begitu kental serta gabungan road trip movie dibalut action yang
penuh konflik. Itulah gambaran yang coba ia tampilkan. Film dibuka oleh
adegan kejar-kejaran antara polisi dengan empat orang pemuda, yakni
Yong-Bi (Ji Soo), Sang-Woo (Kim Jyun-Myeon), Ji-Gong (Ryu Jyun-Yeol) dan
Doo-Man (Kim Hee-Chan). Belum dijelaskan alasan dibalik pengejaran
tersebut kecuali mereka terlibat sebuah kasus penyerangan. Kemudian
alurnya mundur, mengungkap bahwa keempat sahabat itu melakukan
perjalanan perpisahan karena Sang-Woo akan berangkat wajib militer,
perjalanan menyenangkan itu berubah 180 derajat tatkala serangkaian
insiden menggiring keempatnya menuju serangkaian kesulitan.
Choi Jung-Yeol tak sia-sia memadukan serta menggabungkan genre tadi menjadi sebuah sajian yang keren, perlahan ia bersenang-senang dengan karakter lalu boom, sebuah masalah yang sepele namun bertubi-tubi menimpa mereka, tak hanya itu ia juga membekali karakter dengan berbagai latar belakang yang berbeda yang mereka miliki yang akhirnya sinkron dengan masalah yang mereka hadapi, tak hanya itu saja Yeol juga mampu memberi koneksi kepada karakter serta larut dalam masalah yang mereka hadapi dan yang terpenting adalah film ini sarat akan makna kehidupan. Tak percuma dan semata-mata Yeol memberi mereka konflik, dibalik pekatnya konflik yang mereka hadapi, Yeol menggurui empat karakter ini lewat sebuah experience berharga about how the meaning of real life?. Sebuah film yang jarang sekali ditemukan lewat script yang tipis namun menghasilkan punch yang begitu unforgottable. Two thumbs up!!..(4/5)
Choi Jung-Yeol tak sia-sia memadukan serta menggabungkan genre tadi menjadi sebuah sajian yang keren, perlahan ia bersenang-senang dengan karakter lalu boom, sebuah masalah yang sepele namun bertubi-tubi menimpa mereka, tak hanya itu ia juga membekali karakter dengan berbagai latar belakang yang berbeda yang mereka miliki yang akhirnya sinkron dengan masalah yang mereka hadapi, tak hanya itu saja Yeol juga mampu memberi koneksi kepada karakter serta larut dalam masalah yang mereka hadapi dan yang terpenting adalah film ini sarat akan makna kehidupan. Tak percuma dan semata-mata Yeol memberi mereka konflik, dibalik pekatnya konflik yang mereka hadapi, Yeol menggurui empat karakter ini lewat sebuah experience berharga about how the meaning of real life?. Sebuah film yang jarang sekali ditemukan lewat script yang tipis namun menghasilkan punch yang begitu unforgottable. Two thumbs up!!..(4/5)
0 Komentar