Sebenarnya
apa tujuan dibuatnya sebuah sekuel atau franchise? Apakah masih ada
cerita lain yang layak di filmkan ataukah animo penonton yang membludak
yang membuat film ini sukses di box office. Ya memang, tak jauh dari
jawaban diatas, namun pertanyaan yang stuck di kepala saya adalah apakah
sebuah film franchise ataupun sekuel mampu melanjutkan apa
yang dianggap baik dan menghilangkan apa yang dianggap menghambat
ataupun mengganggu, serta apakah kualitas film ini akan meningkat atau
menurun? Ice Age : Collision Course mencoba untuk membuat sebuah sajian
franchise yang memenuhi kriteria diatas.
Ketika mencoba
mengubur biji pohon ek kesayangannya agar tidak dicuri, Scrat justru
mengaktifkan sebuah pesawat ruang angkasa dimana ia mulai menciptakan
sebuah kekacauan. Akibat ulah yang dilakukan oleh Scrat, beberapa meteor
sedang mengarah ke bumi. Hal tersebut memaksa Manny (Ray Romano)
beserta istrinya Ellie (Queen Latifah), Peaches (Keke Palmer) dan
tunangannya Julian (Adam DeVine), Sid (John Leguizamo) beserta pacarnya
Francine (Mellisa Rauch), serta Diego (Denis Leary) terpaksa
meninggalkan rumah mereka demi menyelamatkan diri.
Ice Age :
Collision Course masih mempertahankan eksistensinya, ya, mereka masih
menampilkan ciri khasnya lewat tingkah laku karakternya yang menampilkan
sebuah adegan yang mengocok perut dan sesekali membuat kita tertawa
sumringah melihat tingkah kocak mereka. Ya, memang menjadi point
tersendiri untuk film ini.
Namun, jika anda sudah pernah
menonton prekuelnya, Ice Age : Continental Drift, film ini terasa sebuah
pengulangan dengan topeng baru. Ya, memang pola Ice Age : Collision
Course memang mengikuti arus arah sasaran yang sama seperti film-film
sebelumnya. Ice Age : Collision Course gagal menampilkan sebuah
franchise maupun sekuel yang memberikan sensasi yang segar lewat pola
yang diusungnya, memang kualitas film ini tidak terlalu buruk, namun Ice
Age : Collision Course sepertinya ingin mengambil zona aman dan nyaman
mereka kembali.
Membuat sebuah sekuel maupun franchise seperti
saya yang katakan tadi, harus bisa melanjutkan apa yang dianggap baik
dan meninggalkan apa yang menjadi penghambat, namun sepertinya Ice Age :
Collision Course lewat arahan sutradara Mike Thurmeler urung maju ke
tingkat yang lebih tinggi, dan hanya memilih diam ditempat.
Satu lagi kekurangan film ini, yakni tidak memiliki ruang untuk tampil
menarik, ya, meskipun karakter eksentrik yang ditampilkan Thurmeler
tampil di dalam sebuah zona aman dan nyaman mereka, lalu terlalu
banyaknya karakter yang saling berebut untuk tampil dan meraih atensi
penonton rupanya membuat film ini terganggu, fokus penonton tidak
selamanya terikat pada karakter, melainkan dibuat ruwet oleh banyaknya
karakter yang menghiasi layar dan lalu lalang saling merebut perhatian
penonton, sebut saja karakter Buck (Simon Pegg), Brooke (Jessie J),
Shira (Jennifer Lopez), Shangri Llama (Jesse Tyler Ferguson) Grandpa
Molehog (Jorge Lucas), Granny (Wanda Sykes) serta karakter lainnya.
Mike Thurmeler sepertinya masih takut untuk melangkah ke depan, ia
takut jikalau film ini gagal, padahal sebenarnya film ini berpotensi
menghasilkan sebuah cerita yang menarik di tengah sinopsis yang terkesan
simple, namun Mike hanya mengabaikan perintah itu dan malah membuat
sebuah pengulangan yang menampilkan ending yang predictable dan klise.
SCORE : 3/5
0 Komentar