Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

ICE AGE: COLLISON COURSE (2016)

Sebenarnya apa tujuan dibuatnya sebuah sekuel atau franchise? Apakah masih ada cerita lain yang layak di filmkan ataukah animo penonton yang membludak yang membuat film ini sukses di box office. Ya memang, tak jauh dari jawaban diatas, namun pertanyaan yang stuck di kepala saya adalah apakah sebuah film franchise ataupun sekuel mampu melanjutkan apa yang dianggap baik dan menghilangkan apa yang dianggap menghambat ataupun mengganggu, serta apakah kualitas film ini akan meningkat atau menurun? Ice Age : Collision Course mencoba untuk membuat sebuah sajian franchise yang memenuhi kriteria diatas.

Ketika mencoba mengubur biji pohon ek kesayangannya agar tidak dicuri, Scrat justru mengaktifkan sebuah pesawat ruang angkasa dimana ia mulai menciptakan sebuah kekacauan. Akibat ulah yang dilakukan oleh Scrat, beberapa meteor sedang mengarah ke bumi. Hal tersebut memaksa Manny (Ray Romano) beserta istrinya Ellie (Queen Latifah), Peaches (Keke Palmer) dan tunangannya Julian (Adam DeVine), Sid (John Leguizamo) beserta pacarnya Francine (Mellisa Rauch), serta Diego (Denis Leary) terpaksa meninggalkan rumah mereka demi menyelamatkan diri.

Ice Age : Collision Course masih mempertahankan eksistensinya, ya, mereka masih menampilkan ciri khasnya lewat tingkah laku karakternya yang menampilkan sebuah adegan yang mengocok perut dan sesekali membuat kita tertawa sumringah melihat tingkah kocak mereka. Ya, memang menjadi point tersendiri untuk film ini.

Namun, jika anda sudah pernah menonton prekuelnya, Ice Age : Continental Drift, film ini terasa sebuah pengulangan dengan topeng baru. Ya, memang pola Ice Age : Collision Course memang mengikuti arus arah sasaran yang sama seperti film-film sebelumnya. Ice Age : Collision Course gagal menampilkan sebuah franchise maupun sekuel yang memberikan sensasi yang segar lewat pola yang diusungnya, memang kualitas film ini tidak terlalu buruk, namun Ice Age : Collision Course sepertinya ingin mengambil zona aman dan nyaman mereka kembali.

Membuat sebuah sekuel maupun franchise seperti saya yang katakan tadi, harus bisa melanjutkan apa yang dianggap baik dan meninggalkan apa yang menjadi penghambat, namun sepertinya Ice Age : Collision Course lewat arahan sutradara Mike Thurmeler urung maju ke tingkat yang lebih tinggi, dan hanya memilih diam ditempat.

Satu lagi kekurangan film ini, yakni tidak memiliki ruang untuk tampil menarik, ya, meskipun karakter eksentrik yang ditampilkan Thurmeler tampil di dalam sebuah zona aman dan nyaman mereka, lalu terlalu banyaknya karakter yang saling berebut untuk tampil dan meraih atensi penonton rupanya membuat film ini terganggu, fokus penonton tidak selamanya terikat pada karakter, melainkan dibuat ruwet oleh banyaknya karakter yang menghiasi layar dan lalu lalang saling merebut perhatian penonton, sebut saja karakter Buck (Simon Pegg), Brooke (Jessie J), Shira (Jennifer Lopez), Shangri Llama (Jesse Tyler Ferguson) Grandpa Molehog (Jorge Lucas), Granny (Wanda Sykes) serta karakter lainnya.

Mike Thurmeler sepertinya masih takut untuk melangkah ke depan, ia takut jikalau film ini gagal, padahal sebenarnya film ini berpotensi menghasilkan sebuah cerita yang menarik di tengah sinopsis yang terkesan simple, namun Mike hanya mengabaikan perintah itu dan malah membuat sebuah pengulangan yang menampilkan ending yang predictable dan klise.

  
SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar