ADK

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW : BIG HERO 6 (2014)


PENGISI SUARA :
RYAN POTER, DANIEL HENNEY, JAMES CROMWELL, TJ MILLER, JAMIE CHUNG, DAMON WAYANS JR, GENESIS RODRIGUEZ,
GENRE :
ANIMASI, SUPERHERO
SUTRADARA :
DON HALL & CHRIS WILLIAMS
PRODUSER :
ROY CONLI
PENULIS :
DON HALL & JORDAN ROBERTS
ADAPTASI :
BIG HERO 6 BY STEVEN T. SEAGLE (MAN OF ACTION)
PRODUKSI :
WALT DISNEY PICTURES
RILIS :
7 NOVEMBER 2014
DURASI :
102 MENIT
RATING :
3.5/5

Superhero biasanya identik dengan kekuatan super, body sixpack, wajah ganteng. Tapi, lain halnya dengan robot balon berbaju besi dengan helm dan sayap yang membuatnya terbang, tetapi berhati mulia. Dialah BAYMAX.

BAYMAX adalah robot balon yang berwarna putih yang ramah dan bersahabat, pada awalnya ia memang disiapkan untuk menjadi seorang perawat pribadi manusia. Robot yang diciptakan oleh seorang mahasiswa asal kota San Fransokyo, Tadashi Hamada (Daniel Henney), disulap menjadi robot berkekuatan super oleh sang adik, Hiro Hamada (Ryan Poter).
Meski berumur 14 tahun, Hiro sangat jenius melebihi anak seumurannya. Kemampuannya merakit robot petarung didapatkan lewat hobi adu robot yang pada film itu dianggap legal oleh pemerinah. Keahliannya terbukti saat ia menyelidiki asal usul kematian kakaknya.
Penyelidikannya itu pun mempertemukan Hiro dengan sosok penjahat bertopeng (James Cromwell) yang ternyata mencuri microbot penemuannya untuk balas dendam. Otak cerdas imajinasi remajanya turut mengubah empat sahabat kakaknya, yakni Fred (TJ Miller), Gogo Tamago (Jamie Chung), Wasabi (Damon Waynas Jr) dan Honey Lemon (Genesis Rodriguez) menjdi pahlawan berkemampuan super.
 

Gabungan nuansa lucu dan petualangan hasil racikan sutradara Don Hall yang terkenal dengan filmnya "Winnie the pooh" dan sutradara "Bolt" Chris Williams dengan tangan dingin keduanya semakin lengkap dengan naungan dua produsen film fiksi raksasa, Disney dan Marvel.
Film kolaborasi pertama Disney dan Marvel ini juga melibatkan teknologi fx tercanggih bernama Hyperion. Penggunaan software tersebut membuat pencahayaan gambar terlihat lebih hidup. Tak heran visual yang mengagumkan ini mampu mengalahkan popularitas "Interstellar".
Secara alur cerita, film ini tidak menekankan pada satu konflik utama. Penonton cenderung dibuai oleh sesi perkenalan Hiro dan teman robotnya, Baymax hingga pertengahan cerita. Mungkin karena ini adalah film pertama yang menandakan bakal adanya sekuel, sehingga porsi konfliknya memang dipukul rata dengan porsi pengenalan para tokoh. Upaya itu bisa dibilang sukses menarik antusiasme penonton.

Karakter di film ini juga dibuat lebih sederhana dan lebih terasa mendidik karena nyaris tak ditemukan adegan pembunuhan atau perkelahian yang brutal. Bahkan, konflik yang terjadi bisa diselesaikan lewat cara yang lebih manusiawi dan menuruti hukum, tidak diselesaikan lewat cara perkelahian dan bunuh-membunuh. Jadi, film ini juga aman ditonton bersama keponakan, adik, anak atau yang pengen punya anak nanti.


Posting Komentar

0 Komentar