CREATURE 3D [2014]
Ada beberapa hal mengapa film ini patut di perhitungkan, pasalnya film
ini menggunakan genre yang bisa di bilang jarang di ranah bollywood,
yups creature attack. Vikram Bhatt mencoba membawa genre tersebut lewat
deskripsi sebuah layar. So, bagaimana eksekusi yang ia hasilkan? Apakah
akan memuaskan atau mengecewakan?
Ahana Dutt (Bipasha Basu) seorang wanita yang kini tengah di landa
kebingungan, pasalnya sang ayah yang tewas bunuh diri karena ia dililit
hutang, ia harus membayar hutang sang ayah dengan menjual seluruh aset
miliknya dan sang ayah, ditambah cicilan kredit bank yang belum juga
lunas terbayar. Ia memutuskan untuk membuka sebuah hotel di pinggiran
hutang dan alhasil di hari pertama sukses, namun hari berikutnya muncul
sebuah insiden ketika sepasang suami istri yang tengah berbulan madu
tewas di dalam hutan, dan akhirnya belakangan di ketahui bahwa mereka di
serang makhluk mistis bernama Brahma Rakhsa. Ahana kini dilanda
kebingungan yang berbalut ketakutan. Akhirnya jalan satu-satu nya yang
harus ia tempuh adalah memburu makhluk tersebut dan mengembalikan
asetnya, ia tak sendirian, ia di bantu oleh seorang penyanyi yang
menaruh perasaan terhadapnya, Kunal Anand (Imran Abbas) serta sang
Professor dan Inspektur (Mukul Dev dan Deepraj Rana).
Setelah
anda membaca sinopsis di atas, memang sudah tergambarkan bahwa hal
selanjutnya yang akan mereka tampilkan adalah memburu sang makhluk serta
berjuang menyelamatan diri dari sang makhluk. Memang suatu hal yang
sudah lumrah untuk sebuah film bergenre creature attack, begitupun
dengan karya Vikram Bhatt yang satu ini yang bernasib sama terjebak
dalam sebuah cerita klise dan biasa, memang beberapa adegan mampu
membuat penonton bergidik takut namun naskah yang di hasilkan oleh
Vikram Bhatt yang kemudian di bantu oleh sokongan dialog dari Girish
Dhamija terlalu lemah dan kemudian tak mampu membuat film ini bersinar,
vissual effect cukup oke, akting para pemain bisa di bilang oke, dan
Bhatt juga memunculkan sebuah twist, namun sayangnya twist tersebut
terasa basi karena sudah berapa kali dipakai oleh para filmmaker
lainnya, yang oke dari film ini tak lain adalah soundtrack arahan
Mithoon dan Tony Kakkar yang easy listening dan oke seperti Sawaan aaya
hai dan Naam E Waafa.
SCORE : 2.5/5
SHAMITABH [2015]
Sebuah film dikatakan baru yakni jika a mengusung sebuah tema yang anti
mainstream dan fresh. Begitupun dengan film garapan R. Balki ini yang
kemudian merangkap sebagai screenwriter. Shamitabh sebuah film anti
mainstream dengan cerita yang brilliant dan fresh.
Setelah
kematian sang ibu, Danish (Danush) seorang movie maniac yang juga tuna
wicara mengadu nasib ke Mumbai untuk menjadi seorang aktor, berbagai
rintangan telah ia lalui hingga ia bertemu dengan seorang asisten
sutradara bernama Aakshara (Aakshara Haasan) yang kemudian menyukai
akting Danish dan berencana menjadikannya seorang aktor, namun
masalahnya Danish adalah seorang tuna wicara, akhirnya ditemukan solusi
yakni ia membawanya ke Finlandia dan dipasangkan sebuah chips teknologi
baru dari kedokteran, dengan chips tersebut ia dapat mengeluarkan suara
layaknya orang yang berbicara, tentunya dengan bantuan orang lain,
hingga Aakhshara pun menemukan seorang yang pas dengan karakter Danish,
dan di pilihlah Amitabh Sinha (Amitabh Bachchan ) seorang pemabuk dan frustasi
karena ia gagal menjadi seorang aktor dan tinggal di sebuah gubuk dekat
kuburan, akhirnya Danish pun sukses menjadi aktor terkenal dengan nama
Shamitabh yang tak lain adalah singkatan dari nama mereka. Konflik pun
terjadi tatkala Danish sukses dan Amitabh merasa bahwa ia juga berhak
sukses dan berhak menjadi Shamitabh.
Memang sejak awal ia
tampil Shamitabh mengusung tema yang anti mainstream, terbukti setelah
membaca sinopsis di atas kamu akan merasa bahwa film ini memang menari
untuk di ikuti. Ya, memang cerita antimainstream itu begitu mumpuni
sejak kehadirannya membangun cerita dan memperkenalkan karakter demi
karakter serta menuju konflik pun terasa oke, namun ternyata punch yang
di hasilkan film ini menjelang ending terasa kedodoran dan tak se oke
bangunan cerita yang telah ia bangun dengan keras sejak awal, performa
pemain sangat mumpuni terutama Danish dan Big B yang pas dengan
karakternya serta Aakhsara Haasan juga dapat menyeimbanginya di tengah
debutnya pertama kali. Jika Shamitabh tidak kedodoran menjelang ending
maka film ini akan begitu awesome.
SCORE : 3.5/5
HAMARI ADHURI KAHAANI (KISAH KITA YANG TAK SEMPURNA) [2015]
Setelah sukses membuat saya kagum lewat karyanya di EK Villain, Mohit
Suri kembali dengan karya teranyarnya, Hamari Adhuri Kahaani, sebuah
love story dengan latar belakang kegagalan serta berujung rasa humanity.
Vasudha Prashad (Vidya Balan) seorang wanita yang harus mengalami
kegagalan dalam rumah tangga, pasalnya sang suami Hari Prashad (Rajkumar
Rao) menghilang selama 5 tahun, dan belakangan di duga ia ternyata
seorang teroris. Lalu ia bertemu dengan seorang lelaki tampan nan kaya
bernama Aarav Ruparel (Emraan Hashmi) yang tak lain adalah atasannya,
mereka saling jatuh cinta satu sama lain, namun sang suami ternyata kini
hadir kembali dan ia bukanlah seorang teroris, melainkan di culik oleh
teroris.
Hamari Adhuri Kahaani karya Mohit Suri sebenarnya
berpotensi menjadi sebuah drama romansa yang loveable dengan rasa
humanity yang kental, namun sang screenwriter Mahesh Bhatt dan Shagufta
Rafiq terlampau berambisi untuk menjadikan film ini sebuah drama yang
mampu menguras air mata dan akhirnya berujung pada sebuah cerita yang
terlampau biasa dan sedikit anoyying di tengah potensi besar yang ia
miliki, performa pemain cukup oke apalagi soundtrack film ini adalah
juaranya, sebut saja Hamari Adhuri Kahaani dan Zarorri Tha yang begitu
mengalun lembut ketika di dengar, namun terlampaunya ambisi sang
screenwriter menjadikan film ini urung untuk menghasilkan sebuah potensi
yang maksimal.
SCORE : 2.5/5
0 Komentar