Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

BEBAS (2019)

Selaku remake ketiga Sunny (2011), Bebas bak sebuah surat cinta dari Riri Riza (Ada Apa Dengan Cinta? 2, Kulari Ke Pantai) beserta Mira Lesmana (Laskar Pelangi, Ada Apa Dengan Cinta? 2) dan Gina S. Noer (Posesif, Keluarga Cemara, Dua Garis Biru) bagi masa remaja (khususnya SMA)-yang penuh semangat hidup bebas dengan segudang mimpi ditengah pencarian jati diri. Sebuah proses mengenang dan merayakan masa lalu ini dihadirkan lewat nuansa era 90an-dengan begitu mumpuni, mengingat Sunny buatan Kang Hyeong-choel adalah sebuah sajian solid, Bebas dirasa sukses mendaur ulang paparan tersebut-tanpa mengurangi esensi film aslinya.
 
 
Tentu, sebuah keharusan perihal memberikan modifikasi baru-yang sukses dipaparkan oleh Riri dengan begitu telaten, meski sedikit mengganggu perihal menerapkannya. Itu bisa dipahami mengingat beberapa konten dalam Sunny-dirasa sensitif jika diterapkan. Meski demikian, tuturan terkait penyampaikan pesan begitu tersampaikan.
 
 
Pemakaian judul Bebas merujuk pada judul lagu populer yang dibawakan oleh Iwa K-yang menjadi soundtrack utama film ini. Pula nama dimana seorang murid baru asal Sumedang bernama Vina Panduwinata (Maizura) bersama Krisdayanti (Sheryl Sheinafia) tergabung dalam geng Bebas. Pemakaian nama diva dalam karakternya merupakan kesengajaan, di mana Sunny pun turut memasukkan nama So Nyeo Shi Dae (SNSD) alias Girls Generation di dalamnya.
 
 
Turut bergabung juga Jessica (Agatha Pricilla) yang gemar mempercantik diri, Gina (Zulfa Maharani) si anak orang kaya, Suci (Lutesha) sang primadona dan juga Jojo (Baskara Mahendra) satu-satunya anggota laki-laki di dalamnya. Tentu perpisahan akan menyambangi mereka, tapi mereka berjanji akan selalu  bersama sampai dewasa. 
 
 
Dua puluh tiga tahun kemudian, Vina dewasa (Marsha Timothy)-yang kini hidup mapan merasa dirinya hanyalah seorang karakter pendukung dalam kehidupannya, di mana kebebasan-yang dulu ia punya tak kunjung ia miliki. Ia kini seorang isteri, seorang ibu dan seorang-yang lupa akan identitas diri. Sampai Vina bertemu Kris (Susan Bachtiar) yang terbaring di rumah sakit dan divonis bahwa hidupnya hanya tersisa dua bulan. Permintaan terakhir Kris adalah agar Vina mempertemukannya kembali dengan geng Bebas sebelum ajal datang menjemputnya.
 
 
Dimulailah pencarian anggota geng Bebas-yang turut digunakan Riri Riza sebagai ajang napak tilas masa-masa remaja. Penggunaan narasi non-linier memberikan sebuah penguatan-yang disaat bersamaan menghasilkan sebuah penjelasan. Dari situ pula tercipta sebuah kehangatan, keceriaan hingga perubahan kehidupan-yang signifikan.
 
 
Berbicara mengenai narasi, tentu ada-yang ditambahkan pula dikurangi. Jikalau sudah menonton Sunny, maka Bebas tak lebih dari upaya tampil serupa. Namun, bukan berarti sepenuhnya sama. Keberadaan karakter Jojo misalnya, yang merangkul perbedaan-dengan mengenyahkan identitas gender maupun prefensi seksual. Pun tuturan terkait "kekuatan wanita" mampu dituturkan sepadan kala menemukan Andra (Giorgino Abraham) sebgai lawan.
 
 
Sementara itu, lantunan judul lagu populer era 90-an seperti Cukup Siti Nurbaya, Bidadari, Kebebasan, Aku Makin Cinta hingga Bebas memberikan sebuah mood sempurna sebagai ajang nostalgia. Terlebih kala lagu Sendiri milik mendiang Chrisye dilantunkan, sebuah sentuhan rasa yang indah, magis, intim dan amat mengharukan.


Bukan tanpa kekurangan, Bebas terlalu terburu-buru menjalankan narasi (kentara di awal durasi), namun untungnya dampak emosi dari filmnya urung untuk mengendor. Itu yang membuat atensi terhadap Bebas urung untuk luntur. Ya, tak lengkap rasanya bila tak menyebut performa jajaran pemain-yang sempurna memberikan sumbangsih rasa. Saya bahkan berani menyebut bahwa Bebas memiliki jajaran casting terbaik (pemain muda dan dewasa hampir sama miripnya).


Sebutlah Sheryl Sheinafia-yang tampil tangguh, Maizura-yang mampu memberikan nyawa terhadap kepolosan remaja tahun 90-an. Menyenangkan pula melihat Amanda Rawles sebgai Lila, ketua Geng Baby Girl, musuh Geng Bebas-sebagai sosok antagonis yang aslinya penakut. Namun, Most Valuable Performance jatuh kepada Agatha Pricilla dan Baskara Mahendra-yang tampil mencuri perhatian sebagai dua sosok-yang pandai berkelakar lewat untaian kata maupun sikapnya.


Prestasi tersebut dilanjutkan dengan baik oleh Indy Barends (Jessica dewasa) dan Baim Wong (Jojo dewasa), sulit untuk tak dibuat gemas dan menahan tawa oleh pembawaan keduanya. Sementara Marsha Timothy dan Widi Mulia (Gina dewasa) mengembam tugas menangani drama.


Bebas mungkin masih memiliki kendala terkait narasi, namun itu hanyalah sebuah kesalahan minor-yang tak sebanding dengan pencapaian miliknya. Saya menemukan kebahagiaan, keceriaan, tawa pula kesedihan bersamanya. Sebuah bentuk pula ungkapan kebebasan-yang mahal harganya.


SCORE : 4.5/5

Posting Komentar

0 Komentar