Didalam
proses produksinya Jagga Jasoos memang kerap mengalami berbagai
kendala, mulai dari sang pemain Ranbir Kapoor dan Katrina Kaif yang
mengalami breakup yang menyebabkan produksi harus tertunda, kemudian
kisruh antara Anurag Basu sang sutradara dengan pihak tim, berita muncul
bahwa ada beberapa adegan yang harus kembali dibuat, hingga proses rilis
yang berubah-ubah (pertama dicanangkan rilis bulan April) hingga pada
bulan ini tepatnya tanggal 14 July film yang bentrok rilis dengan film
Shab yang dibintangi Ashish Bisht dan Raveena Tandon ini memantapkan
untuk dilepas ke layar lebar. Apakah problem yang kerap dihadapi Jagga
Jasoos berakibat pada kualitas filmnya?
Jagga, mungkin tak
seberuntung anak-anak lainnya, ia tumbuh dan dibesarkan di sebuah Rumah
Sakit, membantu pasien yang membutuhkan pertolongan, salah satunya
adalah seorang pria yang datang dengan kaki patahnya, yang kemudian
mengadopsinya dan memperkenalkan diri dengan nama Tutti-Futti (Saswata
Chatterjee). Pria yang kemudian dipanggil ayah oleh Jagga itu
mengajarkan bagaimana Jagga berkomunikasi lewat lagu. Hingga suatu hari
sang ayah menyuruh jaga untuk masuk sekolah asrama dan menghilang secara
misterius dan meninggalkan Jagga di asrama tanpa sepatah katapun.
Hingga Jagga tumbuh dewasa (diperankan oleh Ranbir Kapoor) ia kemudian
mencari sebuah misteri terkait hilangnya sang ayah, dibantu oleh seorang
wartawan dari Kolkata, Shruti Sengupta (Katrina Kaif) seorang wanita
yang mengingatkan Jagga tentang perilaku sang ayah. Mereka kemudian
mencari teka-teki terkait keberadaan sang ayah yang juga menyeret mereka
masuk ke sebuah kasus terkait senjata ilegal.
First of all,
Jagga Jasoos mungkin berjalan secara episodik dimana kita melihat
karakter Jagga dimulai dari kecil hingga kemudian tumbuh dewasa, memang
pemilihan secara episodik memberi dampak positif bagi tumbuhnya karakter
Jagga disini, saya suka bagaimana Anurag Basu disini mengambil sebuah
pergerakan flashback yang turut berpengaruh besar, Jagga adalah seorang
karakter dengan sifat baknya Tintin, penonton susah untuk tidak suka
dengan karakter Jagga yang memang menjadi idaman semua orang ia adalah
seorang karakter yang suka menolong dan peduli akan sesama, namun
masalahnya adalah dibalik semua itu tersimpan sebuah loonlines yang
selama ini mengganggu Jagga, ya keberadaan sang ayah yang pergi tanpa
sebab yang menjadi patokan utama serta inti film ini.
Eksekusi
yang ditampilkan Anurag Basu disini mungkin bukanlah sebuah trik yang
bisa dibilang baru, ia menempatkan serta memposisikan karakter berada
pada sebuah dilema yang kemudian mendorongnya untuk menghapus semua
itu,memang alur film berjalan mengikuti ritmik, mulai dari Jagga beserta
teman karibnya, Shruti memecahkan berbagai tugas polisi hingga
memecahkan masalahnya sendiri terkait keberadaan sang ayah, tentunya
denga dialog yang bisa dibilang unik gubahan lyrics dari Amitabh
Bhattacharya yang membuat "dialog berirama" menemani setiap lontaran
kata Jagga, serta petualangan-petualangan yang lucu dan menarik mulai
dari pantai Thailand hingga Padang Pasir Maroko yang sukses membuat
sebuah petualangan yang menarik, misalnya bertemu sederet
binatang-binatang seperti singa hingga menaiki burung unta, belum lagi
aksi kejar-kejaran disebuah kereta api yang mampu memberikan sebuah aksi
yang menawan.
Memang bukan tanpa kekurangan, ada beberapa
scene yang mungkin sedikit lambat dan kurang padu disini, namun itu
semua tak mengganggu jalur film ini. Dibantu oleh sinematografi bidikan
kamera dari Ravi Varman dengan lantunan musik dari Pritam yang membuat
flm ini terkesan fun membuat penonton acap kali turut andil dalam
situasi yang memungkinkan memberikan sebuah simpati serta empati pada
karakter, baik itu dari sebuah loonlines dari raut wajah Jagga yang
berkacamata serta gaya rambut dari sang ayah, hingga petulangan
mengungkap sebuah misi terkait senjata Purulia dan petualangan untuk
menemukan sosok ayah, semuanya memang terkesan rapi meski ada beberap
adegan mungkin sedikit kasar, peran lain seperti Sayani Gupta dan
Saurabh Shukla mungkin tak terlalu tampil banyak disini tap memberikan
sebuah performa yang pas, Saswata Chatterjee sukses membuat karakter
seorang ayah yang oke ditengah problemnya, Katrina Kaif mungkin tak
terlalu mencuri perhatian tapi acap kali tingkah komedi yang ia lakukan
terasa pas dan sukses membuat sebuah sidekick yang baik bagi Jagga dan
Ranbir Kapoor entah kata apa yang harus saya tuliskan untuk aktor
berbakat ini, ia adalah magnet sekaligus fokus utama film ini, beragam
ekspresi yang menuntut emosi dibalik tampang lugu yang ia mainkan terasa
brillian, Now, im your idol Ranbir, can't wait too see Dutt biopic.
Terlepas dari semuanya Jagga Jasoos adalah sebuah sajian drama terkait
relationship dibalut sebuah adventure dengan visuall efect jempolan,
sebuah film yang mampu membuat kamu tersenyum sumringah sekaligus
memberikan sebuah simpati dan empati terhadap karakter, ditemani dengan
dialog berirama hingga view yang memanjaan mata, Jagga Jasoos setidaknya
mampu menutupi beberapa lubang kekurangan yang dilakukan Basu disini,
meski bukan film yang terkesan menawan, Jagga Jasoos adalah sebuah
sajian film yang mampu klop dengan penonton.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar