Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

SARBJIT (2016)

Suksesnya sebuah film biopic ataupun bioghraphy rupanya menarik minat Omung Kumar untuk mengikuti jejak film biopic yang sukses, sebut saja Airlift dan Neerja yang sukses sebagai pembuka film diawal tahun 2016. Apakah Sarbjit yang mengangkat genre yang sama akan sesukses film pendahulunya baik disegi film maupun pendapatan? Omung Kumar membuktikannya lewat sebuah film biography yang menceritakan tentang hiruk pikuk Sarbjit, Sarbjit biography movie with menye-menye taste.

Sarbjit Singh (Randeep Hooda) seorang petani di Bhikhiwind, Punjab hidup bahagia bersama sang istri, Sukhpreet (Richa Chadda), kedua anak perempuannya, sang ayah, dan kakak perempuannya Dalbir Kaur (Aishwarya Rai Bachchan). Suatu hari kebahagiannya harus terenggut ketika Sarbjit dalam keadaan mabuk dan melewati batas antara India-Pakistan,ia kemudian ditangkap oleh polisi dan dituduh sebagai pelaku pengeboman di Pakistan, yang belakangan terungkap pelaku pengeboman adalah seseorang bernama Ranjeet. Sarbjit menghilang tak kembali, yang menyebabkan keluarga khawathr terutama sang kakak, Dalbir. Dalbir memutuskan untuk mencari Sarbjit, Dapatkah Sarbjit ditemukan?

Tugas sebuah film biography adalah membuat dan menghidupkan sebuah tokoh yang dimaksud menjadi hidup, lalu berhasilkah Sarbjit? Omung Kumar, rupanya sangat terobsesi mengikat penonton dengan mencoba membuat penonton merasakan apa yang dirasakan karakter, serta meminta penonton untuk memberi rasa empati pada karakter, lantas apakah semua itu berhasil?

Ya, memang Omung Kumar berhasil memberikan rasa haru biru kepada penonton, membawa penonton berlarut dalam sebuah derita yang dirasakan karakter serta berhasil membuat penonton memberikan empati yang besar pada karakter, tapi apakah empati serta atensi penonton berlanjut?
Sayangnya semua empati yang telah diberikan penonton pada karakter tak berlangsung lama, Kumar tak mampu menggenggam atensi penonton secara erat, ia seolah-olah hanya mempermainkan empati yang hanya sesaat dan pergi tak kunjung datang kembali. Memang, semua empati penonton hilang karna Kumar terlalu membuat film ini overdosis dengan rasa melodramatis dan menye-menye, derita yang dirasakan karakter terlalu over, sehingga menyebabkan film ini tak memiliki sisi positif.

Berulang-ulang telah saya katakan, bahwa sebuah film biography maupun biopic harus memberikan sisi positif bagi penonton, bukan hanya menampilkan derita yang begitu mengharu biru dan terlalu menye-menye. Memang terasa di buat-buat dimana kita hanya melihat karakter dari apa yang ia rasakan, bukan apa yang ia miliki. Apakah semua karakter dalam film biopic maupun biography hanya memiliki satu sisi? Kumar urung menampilkan apa sebenarnya potensi dari karakter yang dimilikinya, bukan hanya menyorot kelemahan yang ia miliki saja, memang terasa tak seimbang dan berat sebelah.

Jika sang sutradara tidak mengambil karakter dari hanya satu sisi, maka film ini akan menyeimbangi Neerja dan Airlift. Namun apa daya, nasi sudah menjadi bubur, Kumar hanya membuat karakter Sarbjit dan Dalbir yang mendominasi layar hanya seolah-olah boneka mainan.




Posting Komentar

0 Komentar