Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE MAGNIFICENT SEVEN (2016)

Kenal Antonie Fuqua? Yang pastinya bukan pemilik perusahaan air minum Aqua, Antonie Fuqua sutradara yang senang bermain dengan "amarah" menampilkan cerita dengan slow burn lalu menghajarnya dengan sebuah ledakan yang nendang, yang menciptakan kesan brutal mulai dari Training Day, Shooter, Olympus Has Fallen, The Equalizer hingga Southpaw. Mencoba meninggalkan kesan modern, kali ini ia bermain dengan materi klasik tentang perjuangan para cowboys untuk menegakkan kebenaran, sebuah remake dari The Magnificent Seven tahun 1960 dan dianggap sebagi the best western movie ever made, so, how about this movie? Are they can be the best or the lowest? The Magnificent Seven, when cowboys hang out and then playing with a fake gun.

Rose Creek, 1879, perampok kejam bernama Bartholomew Bogue (Peter Sarsgaard) mengintimidasi para petani yang dipimpin oleh Matthew Cullen (Mat Bomer) agar menyerahkan tanah mereka kepadanya, tapi rencana Bogue itu harus menghadapi hambatan ketika bounty hunter bernama Sam Chisolm (Denzel Washington) tiba di Rose Creek. Emma Cullen (Haley Bennett), istri Matthew, meminta pertolongan Sam Chisolm untuk menghentikan aksi Bogue tadi. Sam Chisolm kemudian membentuk sebuah tim beranggotakan Josh Farraday (Chris Pratt), Goodnight Robicheaux (Ethan Hawke), Jack Horne (Vincent D'Onofrio), Billy Rocks (Lee Byung-Hun), Vasquez (Manuel Garcia-Rulfo), dan Red Harvest (Martin Sensmeier).

Antonie Fuqua kembali mengajak Denzel Washington (Training Day, The Equalizer) untuk memerankan salah satu kisah tentang para cowboy dari film jadul yang berjudul sama pada tahun 1960 garapan John Sturges yang mana juga remake dari Akira Kurosawa's Seven Samurai. Ia mencoba menyimpang terlalu jauh dari formula dua film klasik tadi lewat sokongan Screenwriters Richard Wenk dan Nic Pizzolatto dan membentuk irama tersendiri dengan sebuah unsettling moment, kualitas Bogue yang diperankan oleh Peter Sarsgaard cukup oke yang membuat daya tarik pada usaha heroism yang dilakukan oleh Sam Chisolm and team serta konsekuen yang menarik untuk disaksikan dan sayang untuk dilewatkan.

Antonie Fuqua berhasil membuat paruh awal film ini menarik, eksposisi cerita serta shaping 7 karakter utama ditampilkan dengan begitu asik. Salah satu ciri khas dari dua film sebelumnya adalah mereka mempunyai pertarungan yang sengit dimana bukan hanya 7 karakter utama saja serta karakter musuh pun dibuat sedemikian apik. Namun, The Magnificent Seven kurang membuat pesona dimana 7 karakter harus dapatkan, begitupun dengan peran antagonis yang makin kesini meredup.

Karakter cuma dibekali kemampuan menembak dan menciptakan ledakan dengan kohesi terhadap masalah utama yang kuat. Ya, memang kita mempunyai 7 karakter yang berbeda dan mempunyai basis yang penuh warna, tapi entah kenapa rasa yang mereka tampilkan sama. Dan meskipun mempunyai misi mengalahkan "setan" disamping melakukan aksi dan berusaha sedikit terlalu keras untuk beradu kemampuan agar dapat tampil paling menawan, namun entah kenapa aksi yang ditampilkan terasa lelucon belaka.

Fuqua ternyata kesulitan untuk membuat karakter terlihat perkasa dan gentlemen tidak terasa kuat hanya sebuah minus simple, tim beranggotakan 7 pria yang gagah ini kurang kompak dengan rasa sahabat mereka dan kurang kokoh. Diawal memang terasa oke namun next level mulai terasa hambar. Fuqua dan screenwriters konsisten ketika berurusan dengan konflik di dalam cerita, seperti misalnya masalah rasial yang diawal mereka hidangkan sebagai sebuah bom tapi setelah itu berubah menjadi petasan. Hasilnya sama seperti performa acting para cast, mempunyai konflik yang berurgensi yang membuat mereka menarik tetapi kurang matang atau kurang bumbu untuk membuat rasa menjadi maknyus.

Overall, The Magnificent Seven bukanlah sebuah remake yang menjengkelkan, ia mempunyai impresi yang oke dengan arena bermain yang modern serta kejutan yang oke dalam ruang lingkup yang aman, namun ia tidak pernah merasa dekat untuk mencapai kesan Magnificent.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar