PEMAIN :
SARA PAXTON, DUSTIN MILLIGAN, CHRIS CHARMACK, SINQUA WALLS, KATHARINE MCPHEE,
GENRE :
HOROR, SHARK ATTACK
SUTRADARA :
DAVID R. ELLIS
PENULIS :
WILL HAYES & JESSE STUDENBERG
DURASI :
90 MENIT
RILIS :
2 SEPTEMBER 2011
RATING :
2/5
SARA PAXTON, DUSTIN MILLIGAN, CHRIS CHARMACK, SINQUA WALLS, KATHARINE MCPHEE,
GENRE :
HOROR, SHARK ATTACK
SUTRADARA :
DAVID R. ELLIS
PENULIS :
WILL HAYES & JESSE STUDENBERG
DURASI :
90 MENIT
RILIS :
2 SEPTEMBER 2011
RATING :
2/5
Air, Ikan Hiu, dan Darah adalah tiga bumbu klasik untuk film horor yang menegangkan. Bayangkan ketika anda sedang berenang di laut, tiba-tiba muncul sirip ikan, dan air mulai berubah menjadi merah, serta orang-orang teriak minta tolong. Tapi lain halnya dengan film ini, film ini mengambil setting di danau bukan di laut, bagaimana ikan hiu bisa hidup di danau?
Bercerita tentang 7 mahasiswa Tulane University yang berlibur di sebuah rumah di tepi danau, tepatnya di rumah Sara (Sara Paxton) di rumah itu tidak ada signal yang mumpuni untuk berkomunikasi dengan dunia luar, sehingga memaksa mereka menghabiskan pengalaman liburannya dengan bermain di danau.
Tanpa sepengetahuan mereka, ternyata danau itu telah menjadi rumah bagi para hiu yang entah datang dan terdampar dimana. Satu persatu korban mulai berjatuhan, mulai dari yang terluka sampai menjadi santapan sang hiu. Pesta jeritan dan darah pun dimulai! Keadaan semakin buruk ketika orang-orang tak memperdulikan mereka, termasuk sang Sheriff dan dua penduduk lokal yang tak bersahabat.
Sudah menjadi kebiasaan, penggarapan cerita horor film
Amerika, sebagian tokoh protagonis cuma menjadi sorotan sebagai calon
korban sang hiu yang akan menghiasi layar dengan cipratan darah. Bahkan
dari ke tujuh mahasiswa itu hanya Sara Powski dan Nick La Duca (Dustin
Milligan) yang memainkan peran sebagai mahasiswa kedokteran yan membantu
teman-temannya yang menjadi korban terkaman hiu. Dua tokoh tersebut
menurut saya terasa penting dan memegang tokoh kendali.
Plot cerita film ini kurang "menggigit", bahkan sejumlah adegan serangan hiu yang disuguhkan tidak menegangkan sama sekali. Bahkan banyak adegan yang memunculkan pertanyaan di benak saya. Seperti adegan Malik (Sinqua Walls) yang diserang hiu dan memakai speedboat. Dalam adegan tersebut speedboat yang dikendarai kenapai tiba-tiba telah menyusuri danau, dan ketika Malik terjatuh kenapa dengan cepat ia sudah berenang ke tepi danau dengan selamat? Why oh why? Bagaimana mungkin ia berenang dalam jarak yang begitu jauh sudah berhasil mengelak dari serangan hiu yang kecepatan berenangnya tinggi? Juga adegan ketika Beth (Katherine McPhee) yang diceritakan baru saja membuat tato dipunggungnya tiba-tiba sudah bisa berendam dengan cepat atau salah satu adegan ketika salah satu tokoh kehilangan satu lengannya akibat serangan hiu, yang terlihat jelas ia menyembunyikan lengannya di balik punggung.
Plot cerita film ini kurang "menggigit", bahkan sejumlah adegan serangan hiu yang disuguhkan tidak menegangkan sama sekali. Bahkan banyak adegan yang memunculkan pertanyaan di benak saya. Seperti adegan Malik (Sinqua Walls) yang diserang hiu dan memakai speedboat. Dalam adegan tersebut speedboat yang dikendarai kenapai tiba-tiba telah menyusuri danau, dan ketika Malik terjatuh kenapa dengan cepat ia sudah berenang ke tepi danau dengan selamat? Why oh why? Bagaimana mungkin ia berenang dalam jarak yang begitu jauh sudah berhasil mengelak dari serangan hiu yang kecepatan berenangnya tinggi? Juga adegan ketika Beth (Katherine McPhee) yang diceritakan baru saja membuat tato dipunggungnya tiba-tiba sudah bisa berendam dengan cepat atau salah satu adegan ketika salah satu tokoh kehilangan satu lengannya akibat serangan hiu, yang terlihat jelas ia menyembunyikan lengannya di balik punggung.
Yang paling keren adalah efek CGI Ikan hiu yang terlihat real dan menyeramkan. Apalagi beberapa adegan memperlihatkan sang ikan yang bisa menerkam mangsanya dengan melompat ke luar air.
Overall, SHARK NIGHT 3D dipenuhi adegan klise, plot yang dangkal dan predictable, bahkan film ini tidak cukup menegangkan untuk membuat penonton duduk diujung kursi sambil setengah menutup mata, walaupun begitu sejumlah pemain yang memainkan perannya dengan baik dan patut di acungi jempol.
0 Komentar