Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW : POINT BREAK (2015)


Me-remake sebuah film jelas sebuah langkah yang bisa dibilang oke, yups, memang remake juga dapat menumbuhkan rasa nostalgia anda dan rasa kangen anda dengan film aslinya, terlepas dari cerita yang mengusung sub plot dan premis yang sama, film remake tetap mempunyai daya tarik tersendiri. Yaps, tentunya dengan penggarapan yang fresh. Lalu, apakah remake dari film sukses Point Break akan memberikan sebuah nuansa yang fresh ataukah justru hanya akan menjadi sebuah remake yang membawa nuansa hitam?

Johnny Utah (Luke Bracey) adalah seorang mantan atlit x-treme sport yang memutuskan untuk menjadi seorang agen FBI pasca kematian temannya. Bersamaan dengan hari pertama dirinya bergabung, terdapat 3 kasus perampokan yang dilakukan dengan aksi berbahaya yang disinyalir dilakukan oleh praktisi-praktisi X-treme sport. Dirasa memiliki background yang cukup, Utah diutus untuk masuk kedalam komunitas X-treme sport dan bertemu dengan segerombolan praktisi yang dipimpin oleh Bodhi (Edgar Ramirez). Lambat laun Utah semakin merasa dekat dengan Bodhi dan loyalitasnya semakin dipertanyakan. Apakah dia tetap menjadi seorang agen FBI yang baik, atau apakah dia lebih memihak kepada "keluarga" barunya tersebut.





Sisi positif dari film ini selain mengajak nostalgia terhadap film yang pernah jaya dan sukses di masanya, Point Break yang dibintangi oleh Patrick Swayze dan Keanu Reeves, mungkin bagi anda yang berusia diatas 30 tahun (yang merasa tuwirr merapat) akan mengingat masa muda anda ketika menonton film ini, juga yang paling keren lagi adalah film ini berhasil memberikan nafas segar bagi pendahulunya, sebut saja beragam aksi x-treme yang brutal yang disokong oleh pemandangan yang indah akan membuat mata anda betah di depan layar, Ericson Core selaku sutradara berhasil membuat film ini sedemikian fresh, terlepas dari film pendahulunya.



Rupanya, selain sisi positif pasti ada lawannya, yups, sisi negatif. Point Break lebih mengedepankan aksi brutal yang disokong pemandangan yang indah ketimbang cerita dan chemistry. Ya, memang aktor utama berhasil memberikan akting terbaiknya, namun chemistry diantara sang protagonis dan antagonis yang menjalin sebuah hubungan masih mentah, juga hadirnya sang aktris Teresa Palmer yang hanya mempermentah akting mereka.

Memang di segi cerita film ini memang tak orsinil, namun terlepas dari itu semua Ericson Core rupanya melupakan tugasnya sebagai pe remake film. Ya, Core melupakan tugasnya dimana tugas film remake or sekuel adalah melanjutkan apa yang dianggap bagus dan memperbaiki apa yang dianggap kurang. Core rupanya menghiraukan tugasnya dan lebih mengedepankan serta mengandalkan aksi brutal dan pemandangan yang indah. This is a trouble, film ini terasa kehilangan pamornya dan memiliki cerita yang kosong.

Lepas dari itu semua, Core juga kurang mengikat atensi penontonnya, seharusnya penonton dapat merasa terikat dengan karakter yang kemudian akan memberikan rasa simpati dan empati pada karakter, namun semuanya terbuang sia-sia yang membuat film ini hanya cocok ditonton satu kali, Core gagal membuat sebuah sajian remake yang loveable.

Overall, Point Break sebuah sajian remake yang oke di sinematografi namun terasa kosong di cerita dan chemistry.


SCORE : 3/5 


Posting Komentar

0 Komentar