Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MISSING LINK (2019)

Selaku karya kelima Laika, Missing Link mengambil jalan tengah guna menawarakan penceritaan lewat cerita sederhana miliknya, bukan haram hukumnya jika pendekatan ini diterapkan pasca karya sebelumnya yang lebih kelam, Missing Link tetap mempunyai daya cengkeram-meski kali ini tak sekuat pendahulunya. Berbagai ulasan campuran dari para kritikus membuktikan bahwa keputusan ini memecah kubu penikmat pendahulunya, meski bagi saya pribadi sebuah ide pencarian mengenai tautan yang hilang masih memiliki taji tersendiri.
 
 
Sir Lionel Frost (Hugh Jackman) adalah petualang handal yang jauh dari kubangan sosial, keputusan untuk bergabung bersama komunitas petualang bernama "Society of Great Men" ditentang oleh Lord Piggot-Dunceby (Stephen Fry) yang menganggapnya tak memiliki sebuah cerita yang patut dibanggakan. Sepucuk surat yang diterima membuka jalan untuk membuat kesepakatan dengan sang rival, yakni membuktikan kebenaran eksistensi Sasquatch atau Bigfoot di Pacific Northwest.
 
 
Tiba di sana, Lionel Frost mendapati kenyataan bahwa surat yang diterima berasal dari Sasquatch yang kemudian ia namai Mr. Link (Zach Galifianakis). Mr. Link lantas meminta bantuan Lionel Frost untuk mengantarkannya ke Himalaya, tempat di mana para Yeti hidup di lembah Shangri-La. Petualangan menemukan rumah pun dimulai, yang kemudian turut melibatkan Adelina Fortnight (Zoe Saldana) mantan kekasih sekaligus orang yang memiliki peta menuju ke sana.
 
 
Ditulis dan disutradarai oleh Chris Butler (ParaNorman, Kubo and the Two Strings) Missing Link adalah perihal dua makhluk yang masing-masing memiliki kesamaan signifikan, yakni sama-sama mencari sebuah tempat bernama rumah. Pun, mengikuti pola film animasi kebanyakan, petualang tersebut nantinya bakal menemui sebuah hambatan lewat wujud sosok antagonis bernama Williard Strenk (Timothy Olyphant), pembunuh bayaran suruhan Piggot-Dunceby yang ingin menggagalkan perjalanan. Dari sini, Missing Link memberikan sebuah formula sederhana-yang masih ampuh menyuntikkan hiburan.
 
 
Ya, hiburan di dapat kala petualangan mereka menghadirkan sebuah aksi menyenangkan-yang meski nihil pembaharuan-atensi setidaknya di dapat. Mengasyikkan kala melihat aksi kejar-kejaran yang turut melibatkan kapal, tambang hingga pistol, tambahkan sapuan animasi stop-motion cantik yang menyiratkan sebuah keindahan tersendiri berkat kerja keras sang kreator.
 
 
Pun, Missing Link memberikan nyawa kala mayoritas durasinya tak melulu tampil serius, suntikan bumbu komedi berupa relasi Lionel Frost-Mr. Link kala menjalankan misi, ampuh memberikan tawa. Itu berasal dari komedi slapstick serta tingkah-polah kepolosan seorang Mr. Link yang beradu dengan sikap perfeksionis Lionel Frost menciptakan situasi menggelitik.
 
 
Itulah mengapa durasi 94 menit tampil begitu solid. Meski minim hentakan, Butler tetap menyediakan amunisi lebih guna menyita perhatian. Sebutlah masa lalu Frost dengan Adelina-yang memantik interaksi love/hate menarik untuk disimak, pula perjuangan para karakternya untuk menjadi sosok yang mengikuti naluri pribadi-guna menciptakan sebuah sikap menjadi diri sendiri. Pesan itu setidaknya dapat dipahami, pun memberi penguatan tersendiri.
 
 
Selebihnya, Missing Link adalah satu dari sekian animasi-yang tak memberikan signifikansi, terlebih formula serupa yang kerap jamak diterapkan-yang turut membuka sebuah lubang terkait alur cerita yang teramat menggampangkan. Misalnya, kehadiran Strenk-yang selalu tahu arah perjalanan melahirkan sebuah repetisi. 
 
 
Meski tak lantas sampai melucuti, aspek tersebut memang sedikit mengurangi-yang kemudian tereliminasi kembali oleh gambar cantik milik filmnya. Terkait konklusi, Missing Link pun terjangkit penyakit bernama keterburuan dalam menutup cerita-demi mengejar kuota durasi. Dampaknya memang sedikit melemah, di mana inti cerita yang menampilkan "makna rumah" kurang sepenuhnya terasa.
 
 
Di luar konteks tersebut, Missing Link adalah animasi yang berhasil memanjakan mata lewat gaya visual serta daya hiburnya. Kemenangannya dalam ajang Golden Globe menjadi sebuah bonus tersendiri. Mari kita nantikan apakah prestasi tersebut akan terulang kembali di Academy Awards tahun ini?
 
 
SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar