Bercerita perihal kejadian musim panas yang dilakukan para remaja, mudah untuk menyebut Hot Summer Nights sebagai sebuah sajian drama coming-of-age sederhana, namun-penyutradaraan perdana Elijah Bynum (turut merangkap sebagai penulis naskah) ini mempunyai cukup daya guna menampilkan sebuah tuturan proses pencarian jati diri serta makna hidup pasca sebuah kejadian di malam penuh bencana di liburan musim panas.
Protagonis utama kita bernama Daniel Middleton (Timothée Chalamet) yang dikirim oleh sang ibu untuk menghabiskan liburan musim panas di rumah sang nenek di Cape Cod. Daniel adalah tipikal remaja introvert-yang semula menolak menghabiskan musim panas demi berdiam diri di kamar, hingga kala ia mencoba untuk melangkahkan kaki menuju sebuah pesta kekakuan untuk berkomunikasi pun di dapat.
Pertemuan canggung berbasis membantu menyembunyikan ganja milik Hunter Strawberry (Alex Roe) di kasir minmarket mengubah pandangannya terhadap memaknai musim panas. Hunter adalah sosok pria idaman-yang digilai wanita, jago bertarung bahkan membunuh seseorang pun ia lakukan. Ia adalah pusat perhatian kala memasuki pesta, pusat pembicaraan para remaja tentang keperkasaannya memiliki penis berukuran 11 inchi. Sebagaimana naluri remaja yang haus akan pusat perhatian, bergabung/atau berteman dengan Hunter adalah sebuah impian. Pun demikian yang dilakukan oleh Daniel.
Kedekatan Hunter dan Daniel membuatnya menjadi rekan bisnis penjualan ganja, membawa mereka pada gelimang harta pula tahta. Bisnis mereka makin hari makin menghasilkan sebuah keuntungan yang besar. Ini yang kemudian menjadikan seorang Daniel berani mencium McKayla (Maika Monroe) di depan sang pacar. McKayla adalah sosok wanita idaman-yang membuat seseorang rela untuk menguntit demi menikmati kemolekan tubuhnya atau bahkan mengunyah permen karet bekas miliknya.
Konflik utama Hot Summer Nights adalah polemik seorang Daniel untuk mencintai McKayla-yang merupakan adik kandung Hunter. Meskipun komunikasi keduanya tak berjalan baik pasca kematian sang ibu, Hunter melarang keras atau bahkan akan membunuh Daniel jika mendekati McKayla. Gambaran ini memberikan sebuah relevansi di kehidupan nyata, bahwa seburuk apapun pandangan sang adik terhadap sang kakak atau bahkan tak mulusnya hubungan keduanya, kecintaan terhadap keluarga (yang kadang ditunjukan dengan larangan atau bahkan kekangan) adalah prioritas utama.
Itulah mengapa Hot Summer Nights dapat diterima, kala penceritaan Bynum begitu dekat dengan realita. Meski poin terkait tindakan kriminalitas tak seberapa membantu dalam menghasilkan sebuah penebusan setimpal, setidaknya Bynum paham betul bagaimana menjadikan elemen tersebut sebagai pemantik ketimbang sebatas pelengkap. Keputusan ini bisa diterima-meski penyelesaian terhadap konklusi tak seberapa berdampak, ini diakibatkan ketidaktepatan narasi guna mengakhiri pengisahannya.
Walaupun demikian, impact pasca menonton masih dapat terasa, terlebih kala Bynum menjadikan satu malam penuh tekanan di tengah badai datang. Sekilas, keduanya memberikan sebuah makna yang beriringan di tengah kejadian meski sebuah kausalitas tak sepenuhnya terasa.
Lagipula ini adalah pertikaian permasalahan remaja-yang kebanyakan tak seberapa, hingga ketika Hot Summer Nights terlampau gampang mengakhiri cerita polemik remaja yang masuk ke dalam ruang durjana-setidaknya dapat dengan mudah diterima. Timothée Chalamet berjasa menampilkan sebuah kecanggungan remaja di samping tuntunan sebuah degradasi emosi sepanjang situasi berganti. Alex Roe sempurna menampilkan sosok penuh kharisma di tengah keputusan yang tak segan menghilangkan nyawa. Sementara Maika Monroe adalah gadis populer dengan setumpuk derita yang ia tutupi dengan tampilan luarnya.
Ditemani iringan musik otentik bernuansa 90-an hasil olahan Will Bates, Hot Summer Nights kian tampil bernyawa dalam tuturan neo-noir remaja yang penuh akan cerita. Keputusan dalam memasukan kolase gambar berupa cerita kejadian pun memberikan bobot tersendiri kala kebanyakan sebuah epilog kekurangan nyawa dalam menampilkannya. Hingga Hot Summer Nights ditutup dengan sebuah tampilan mengenai "the art of letting go" tuturannya begitu terasa.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar