Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

OUIJA: ORIGIN OF EVIL / DOCTOR STRANGE

Ouija: Origin of Evil (2016)

Menyandang gelar prekuel bagi film yang dirilis beberapa tahun kebelakang bertajuk Ouija yang kala itu sukses difinansial dengan bugdet kecil namun naas bagi para kritikus yang membrikan 7% untuk film itu, kini sang adik mencoba membalas kritisi itu untuk kembali menampilkan sebuah creppiest horor with a classic jump scared. Ouija : Origin of Evil sebuah penebusan prekuel yang berada jauh dari sekuel.

Los Angeles, 1967, bersama dengan kedua putrinya Paulina (Annalise Basso) serta Doris (Lulu Wilson) seorang Janda bernama Alice Zander (Elizabeth Reaser) menjalankan sebuah bisnis "Fortune telling" dan juga upaya pemanggilan arwah. Untuk membuat bisnis yang merupakan sebuah set up itu semakin menarik wanita itu memutuskan untuk menggunakan trik dengan papan Ouija. Celakanya, aksi Alice itu membawa masalah besar menghampiri mereka ketika secara tidak sengaja membangkitkan arwah roh jahat dirumah mereka. Namanya Marcus, dan dia masuk ke tubuh Doris, menggunakan Doris sebagai portal hantu jahat tersebut memiliki sebuah niat jahat yang ingin ia lakukan.

Dari tangan Stilles White yang kini pindah kebangku sutradara film Hush, Oculus, serta Before I Wake, Mike Flanagan sebuah film prekuel ini merupakan sebuah perbaikan kesalahan dari sekuelnya, ya meskipun bisa terbilang menggunakan horor klasik dengan ciri khas possession serta jump scared serta scoring yang klasik dimana suara mendadak keras jika hendak muncul tanda-tanda akan hadirnya sang hantu, namun rupanya film ini masih asuk untuk diikuti, ya memang tak terasa spesial tapi sebuah perbaikan film ini akan menebus kekecewaan anda pada sekuelnya, hal terbaik yang dilakukan oleh Flanagan ialah ia mampu membuat naskah tipis arahan Jeff Howard ini menjadi sebuah eksekusi yang bisa dibilang cukup mumpuni ditengah cerita serta jump scared dan scoring klasik yang dilakukan oleh film ini, berbagai moment posession serta moment janggal yang ditampilkan film ini cukup oke meski tak setara dengan The Conjuring ataupun Evil Dead. Overall, Ouija : Origin of Evil sebuah aksi perbaikan bagi sebuah sekuel yang memprihatinkan ditengah cerita dan eksekusi yang klasik.

SCORE : 3.5/5

 
Doctor Strange (2016)

Marvel Cinematic Universe (MCU) kini mulai mengepakan sayapnya dengan membawa penonton masuk ke sisi mistik yang ia punya dalam sebuah gelaran petulangan Psychedelic yang aan membuat anda terperangah sembari berujuar "What the hell am i watching?"

Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) seorang ahli bedah jenius penuh kepercayaan diri nan cenderung arogan. Berkat kejeniusan tersebut, tak jarang Strange membuat sebuah "keajaiban" menyelamatkan nyawa pasien yang hampir mustahil dapat diselamatkan. Namun ketika sebuah kecelakaan lalu lintas yang membuat kedua tangannya terluka parah, giliran Strange mencari keajaiban di Kamar-Taj (Nepal), namun Ancient One (Tilda Swinton) yang konon dapat menyembuhkan penyakit apapun tinggal,alih-alih menerima pengobatan, ia justru mengenalkan Strange pada dunia sihir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, sekaligus mempersiapkannya menghadapi pertarungan melawan Kaecilius (Mads Mokkelsen) mantan murid Ancient One yang membelot kejalan kegelapan.

Terasa skeptis memang, ketika Scott Perrickson seorang sutradara yang ahli digenre horor sebut saja The Exorcism of Emily Rose dan Sinister mencoba mendeskripsikan sebuah aksi hero dengan balutan sihir khas harry potter. Namun rasa skeptis itu hilang dengan sendirinya ketika kita diajak serta dibawa ke sisi lain semesta lewat opening sequence yang begitu menawan, tak tanggung-tanggung dan tanpa basa-basi Perrickson menampilkan suguhan yang memanjakan mata lewat aksi serta gelaran sihir yang keren, tak hanya itu saja akting menawan dari para ator dan aktris pun memperkuat film ini terutama Cumberbatch yang begitu kental dengan paras serta karakter Doctor Strange yang tak kalah ikonik dengan Robert Downey Jr. sebagai Iron Man maupun Chris Evans sebagai Captain America, memang alur yang ditampilkan film ini terasa datar memperlihatkan sekedar berpindah dari satu titik ke titik berikutnya tanpa memperhatikan pergolakan konflik, yang dituturkan serasa obligasi belaka, namun untungnya semua itu tak mengganggu berlangsungnya film ini, narasi yang oke serta cinematography yang memanjakan mata dan ditunjang aksi yang mumpuni dari para cast, menjadikan film ini mempunyai ciri khas tersendiri yang sulit untuk dilupakan.

SCORE :4/5

Posting Komentar

0 Komentar